Sunday, 7 January 2024

Energi Aktivasi Untuk Memulai Sesuatu yang Baru

 

Sumber: freepik.com


Pernah nggak sih kalian berada di posisi sulit memulai sesuatu? Rasanya setiap orang pasti pernah mengalaminya. Entah itu mau mulai menulis, mulai membentuk kebiasaan baru, memulai bisnis, atau mulai comeback ke dunia profesional setelah jeda.  


Tak dapat dimungkiri, saat kita mau memulai sesuatu yang baru ada rasa tidak nyaman dalam diri yang disebabkan ketakutan dan overthinking. Terlalu lama berada dalam zona nyaman juga kadang menjadi salah satu alasan kenapa sulit untuk memulai hal baru. Itu juga yang aku rasakan beberapa tahun ke belakang. 


Dulu sebelum menikah, aku sempat bekerja sebagai asisten akademik di tempatku kuliah. Lalu, setelah menikah aku ikut suamiku merantau. Dan alhamdulillah di tahun pertama aku pun hamil dan mempersiapkan untuk punya anak. Karena tinggal merantau, jauh dari sanak keluarga, akhirnya kuputuskan untuk fokus mengurus anak dulu. Hingga sekarang aku sudah punya dua anak, aku masih tetap di rumah membersamai anak. 


Kejenuhan mulai dirasakan dan rasanya aku butuh berkegiatan dan membentuk kebiasaan baru supaya kehidupanku tidak monoton dengan urusan domestik dan keluarga. Nah saat akan mencoba untuk comeback ke dunia profesional rasanya sudah sangat jauh tertinggal. Ilmu kurang update, kepercayaan diri memudar, ketakutan untuk melangkah, dan tidak tahu harus mulai darimana. 


Mengapa sesulit ini untuk memulai hal baru? 


The hardest part is starting. Once you get that out of the way, you’ll find the rest of the journey much easier.” Simon Senk 


Yup, kurasa quotes diatas benar adanya. Memulai adalah bagian tersulit dari setiap perjalanan kita. Setidaknya kita membutuhkan motivasi, tujuan yang kuat, dan usaha yang paling besar supaya mampu untuk memulainya. Dan pada faktanya, setelah kita memulai, mungkin hal itu akan jadi lebih mudah, dan tidak terlalu buruk seperti yang diperkirakan.


Terkadang pikiran negatif kita lah yang membuat kita jadi menunda-nunda untuk memulai suatu hal yang baik dalam hidup. Kekhawatiran terhadap kegagalan, ekspektasi terhadap hasil yang terlalu tinggi, dan bagaimana pendapat orang lain dapat menghalangi kita untuk membuat inovasi baru dalam hidup. 


Dalam reaksi kimia, kita mengenal yang namanya energi aktivasi. Memahami energi aktivasi ini dapat membantu kita untuk memahami apa yang terjadi dibalik proses memulai sesuatu. Jadi, yuk kita bahas sedikit tentang energi aktivasi. 


Apa itu energi aktivasi? 

Sumber: chemistrylearner.com


Energi aktivasi adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk memulai suatu reaksi atau proses kimia. Jika disederhanakan dalam kehidupan, ini adalah upaya mental atau motivasi yang diperlukan untuk mengerjakan suatu tugas atau memulai suatu kebiasaan baru. Jumlah energi aktivasi yang diperlukan dapat bervariasi tergantung dari tingkat kesulitan tugas, waktu, dan motivasi dalam diri. 


Sebagai contoh, kita bisa membayangkan saat menyalakan korek api. Tanpa energi untuk memulai suatu reaksi kimia, tidak akan terjadi apa-apa. Namun, jika kita menggesekkan korek api dengan kuat pada stripnya, kita akan menghasilkan gesekan dan panas yang diperlukan agar korek api menyala. Nah, kita baru saja menyediakan energi yang cukup untuk melewati ambang energi aktivasi dan memulai reaksi. 


Begitu juga dengan produktivitas kita. Bisa kita terapkan prinsip yang sama. Semakin banyak energi yang kita keluarkan untuk memulai sesuatu, semakin besar kemungkinan untuk berhasil. 


Pentingnya energi aktivasi untuk memulai sesuatu

Seperti yang sudah aku sebutkan di atas, bahwa banyak dari kita mengalami kesulitan untuk memulai hal baru atau menyelesaikan suatu tugas. Hal ini dapat terjadi karena energi aktivasi yang masih kurang. Memahami dan mengakui pentingnya energi aktivasi dapat meningkatkan produktivitas dan kesuksesan mencapai tujuan. 


Semakin kecil energi aktivasinya maka reaksi lebih cepat terjadi. Begitu juga dalam hidup kita, energi aktivasi yang rendah membuat kita lebih mudah untuk memulai sesuatu. Nah, tapi bagaimana cara untuk menurunkan energi aktivasi yang diperlukan untuk melakukan tugas tertentu supaya terlihat mudah untuk dilakukan? 


Berikut adalah beberapa langkah untuk menurunkan energi aktivasi dalam memulai sesuatu yang baru. 


  1. Sederhanakan proses

Ketika kamu mau melakukan sesuatu yang paling utama adalah menyusun cara untuk menyelesaikannya. Supaya energi yang dibutuhkan tidak terlalu besar, sederhanakanlah cara untuk mencapai tujuan tersebut. Tanyakan pada diri sendiri atau kalau perlu tanya pada orang lain juga apakah ada cara yang lebih sederhana untuk mencapai sesuatu.


  1. Istirahat yang cukup

Sebelum memulai suatu aktivitas penting juga untuk memastikan bahwa kita punya energi yang cukup. Yang paling efektif adalah dengan istirahat yang cukup. Tidur malam yang nyenyak sebelum memulai kebiasaan baru bisa meningkatkan peluang kita untuk berhasil. 


  1. Buat tujuan-tujuan menjadi lebih kecil

Untuk mencapai sebuah tujuan yang besar, kita bisa memecahnya menjadi tujuan-tujuan kecil yang bisa kita lakukan setiap hari dan lebih mudah dicapai. Ketika tujuan atau kebiasaan itu terlihat kecil dan mudah maka energi aktivasi yang dibutuhkan akan lebih sedikit. 


Begitu kita mulai mengerjakannya dan berhasil, maka kita akan termotivasi dan terinspirasi untuk melanjutkan ke tugas selanjutnya. Misalnya, menulis selama 10 menit sehari akan lebih mudah kita kerjakan dibanding menulis selama satu jam penuh. 


Jika kamu ingin membentuk kebiasaan baru, lebih baik memulainya dengan kebiasaan kecil. Mungkin kebiasaan kecil ini tidak membawa perubahan dalam hidup secara langsung. Tapi, kebiasaan kecil dengan energi aktivasi rendah ini kemungkinan besar akan terus dilakukan. Dan jika kamu konsisten melakukannya, maka perubahan pun akan terasa.


  1. Membuat daftar tugas sesuai prioritas

Buatlah daftar tugas berdasarkan kepentingan dan urgensinya bisa membantu kita untuk fokus pada tugas yang paling penting. Hal ini akan membantu kita untuk menurunkan energi aktivasi dan memastikan kita mengerjakan sesuatu yang benar-benar penting. 


  1. Buat rutinitas 

Membuat rutinitas membantu kita untuk membangun momentum dan mempermudah memulai tugas. Dengan melakukan hal yang sama pada waktu yang sama setiap hari, kamu bisa mengurangi energi aktivasi yang diperlukan untuk memulai suatu tugas. Jika perlu kamu bisa menggunakan reminder atau notes dalam mempermudah tugas kamu untuk membentuk rutinitas. 


  1. Gunakan katalis

Dalam proses kimia, katalis ini digunakan untuk mempercepat reaksi. Dalam kehidupan, katalis juga bisa kita gunakan untuk membantu proses kita memulai dan mencapai sesuatu. Katalis kehidupan dapat membantu menurunkan energi aktivasi dan mendorong kita untuk melakukan perubahan. Katalisator bisa dalam bentuk mentor atau komunitas yang menjadi support system


Dengan berkomunitas, kamu bisa menemukan teman seperjuangan yang memiliki minat dan value yang sama. Ini akan mempermudah langkahmu untuk memulai sesuatu yang baru karena kamu akan menemukan motivasi dan semangat baru dalam melakukan perubahan. 


Namun, katalisator yang paling utama adalah diri sendiri. Dengan menetapkan tujuan yang jelas, membuat rencana, dan mengambil langkah kecil menuju hasil yang diinginkan, maka kamu bisa menurunkan energi aktivasi yang diperlukan untuk memulai perubahan. 


Nah, itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyiapkan energi dalam memulai hal baru dan melakukan perubahan. Perubahan bukanlah peristiwa yang terjadi satu kali saja, tapi proses pembelajaran, adaptasi, dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Kesabaran dan ketekunan adalah kuncinya, dan kemunduran serta kegagalan adalah bagian alami dari perjalanan ini. Rangkullah perubahan, dan biarkan energi aktivasi dan katalis bekerja untukmu! Selamat mencoba! 😊




2 comments:

  1. Benar sekali. Memulai itu yang sulit. Kalau diilustrasi saya, seperti mau melangkah. Tapi mau angkat kaki maju kedepan butuh keyakinan ya luar biasa dari dalam diri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul bun, di awal butuh energi yang besar. Padahal kalau sudah melangkah rasanya lebih ringan ya bun :)

      Delete