2 September 2017
Ini adalah perjalanan pertama saya bersama suami setelah akhirnya dipersatukan kembali dari LDM (long distance marriage) (yee aziik). Sabtu, 2 September 2017 dengan cuaca yang cukup cerah, kami pergi ke Den Haag menggunakan public transportation yaitu kereta. Di Eropa, khususnya Belanda ini, public transportation sangat mudah untuk diakses, harganya juga masih sangat terjangkau dengan kualitas yang baik. Ada beberapa tips untuk mendapatkan harga tiket kereta yang cukup murah yang dibahas disini.
Kami pergi dengan menggunakan
kereta sekitar pukul 09.48 CET dan perjalanan ini membutuhkan waktu sekitar 2,5
jam hingga sampai di Den Haag. Dari stasiun Den Haag Centraal kami naik trem no
9 jurusan ke Scheveningen dan turun di halte Kurhaus, halte ketiga terakhir.
Saat kami turun langsung disambut
dengan suasana kota yang ramai dan cuaca yang sangat mendukung. Cukup banyak penumpang,
entah penduduk sekitar atau para turis, yang ikut turun bersama kami di halte
tersebut. Kami tidak merasa kesulitan lagi untuk mencari letak pantainya karena
banyak petunjuk arah yang cukup jelas. Kami pun menelusuri jalan menuju pantai
dan di sepanjang kami berjalan terlihat berjejer restoran maupun kafe dengan
berbagai macam pilihan makanan dan minuman dari berbagai negara, seperti
restoran India, Asia, Turki, dan sebagainya. Tak lupa juga toko souvenir yang
menjajakan berbagai jenis oleh-oleh yang bisa dibeli turis dan sebuah shopping
mall yang bisa menarik perhatian para turis juga terutama wanita yang suka
berbelanja hehe. Satu bangunan yang paling menarik perhatian kami berdua adalah
sebuah hotel yang cukup besar dengan dekorasi bangunan seperti bangunan istana,
hotel ini bernama Hotel Kurhaus, hotel bintang lima yang dibangun sekitar tahun
1884-1885. Kami pun antusias untuk mengabadikan foto kami dengan latar belakang
hotel tersebut.
Saat tiba di pinggir pantai, kami
begitu takjub dengan pemandangannya yang menyejukkan mata dan untuk pertama
kalinya kami melihat pantai yang sesungguhnya di Belanda. Langit yang sangat
cerah berwarna biru dan panas matahari yang cukup terik sangat mendukung
keberadaan kami di pantai ini. Pantainya memang tidak sepadat Pantai Kuta di
Bali, tapi pantai ini memiliki daya tarik tersendiri sehingga cukup banyak juga
turis yang datang. Kami lihat banyak para turis lokal alias bule yang menggelar
karpet atau tenda untuk sekedar duduk menikmati indahnya laut ataupun sambil
berjemur untuk mengeksotiskan kulit putih mereka. Air laut yang begitu dingin
tidak menyurutkan semangat anak-anak untuk tetap menaklukkan deburan ombak.
Burung seagull pun dengan asyiknya bercengkrama bersama kumpulannya sambil
sesekali turun mencari makanan disekitar para turis.
Kami pun langsung bergabung
dengan turis lainnya untuk menikmati keindahan alam ini dengan menyusuri
pinggiran pantai, merasakan kelembutan pasir pantai dicampur hujaman kerang
yang terdampar. Selepas berjalan sepanjang pinggiran pantai, kami pun mencari
spot yang enak dan nyaman untuk berjemur sambil melihat langit biru yang begitu
cerah (mumpung masih bisa menikmati zomer).
Tidak hanya pantai yang bisa
dinikmati disana, tapi ada beberapa arena permainan yang menyenangkan juga
untuk dicoba. Sea Life adalah salah satunya, wahana atau arena untuk bisa
melihat berbagai jenis binatang laut seperti kuda laut, kura-kura, ubur-ubur,
ikan pari, ikan hiu, dan sebagainya. Selain itu, kita juga bisa berinteraksi
dan memberi makan binatang laut tersebut. Untuk tiketnya bisa dibeli langsung
disana atau dibeli online melalui tautan berikut https://www.visitsealife.com/scheveningen/tickets/
dengan adanya diskon harga dan berbagai penawaran lainnya.
Wahana lain yang bisa menarik
perhatian pengunjung adalah wahana Ferris Wheel, Zip Line, and Bungy Jump.
Ketiga wahana tersebut terletak di de
Pier, dermaga yang terlentang dari atas laut hingga ke pinggiran pantainya.
Bangunannya sangat luas dan didekorasi sedemikian rupa sehingga semua
pengunjung bisa menikmati berbagai makanan, minuman, dan belanja di atas
ketinggian tertentu. De Pier ini buka setiap hari dan sepanjang tahun serta
bisa dimasuki secara gratis. Akan tetapi, untuk menaiki wahana tersebut ada
biaya yang harus dikeluarkan. Biaya untuk mencicipi naik Ferris wheel di atas
laut sebesar €7 untuk anak-anak dibawah 12 tahun, €9
untuk orang dewasa, €24 untuk keluarga, dan €55 untuk gondola VIP. Ferris
wheel ini berada pada ketinggian 40 meter di atas laut dan memiliki 36 gondola
tertutup yang dilengkapi dengan AC, termasuk satu gondola VIP. Dari dalam
gondola bisa dilihat pemandangan panorama yang sangat indah dari laut, pantai,
dan skyline.
Jika kalian ingin menguji
adrenalin dan memang cukup tidak takut pada ketinggian, maka Zip Line dan Bungy
Jump adalah pilihan yang tepat. Pengunjung bisa turun melalui tali yang
terlentang sepanjang dermaga sekitar 350 meter, dari ketinggian 55 meter di Bungy
Tower dan dilalui dengan kecepatan 60-80 km/jam dengan dilengkapi alat-alat
keselamatan. Di musim semi, Zipline
dibuka pada akhir pekan dan hari libur dari jam 11.00-20.00. Dari bulan April
sampai September, Zipline dibuka tujuh hari dalam seminggu. Untuk
informasinya bisa dilihat juga di tautan berikut https://denhaag.com/en/location/31841/the-pier.
Wahana lain yang sangat menguji
adrenalin lainnya adalah Bungy Jump. Bungee jumping adalah sebuah permainan
yang dilakukan dengan meloncat dari ketinggian tertentu dengan kaki yang
dikoneksikan pada objek tertentu menggunakan tali yang tentunya dilengkapi
dengan pengamanan lainnya. Bungee jumping ini seperti terjun bebas dengan kaki
ditarik tali sehingga nanti kita akan berosilasi dan menggantung di atas udara.
Permainan ini benar-benar menguji adrenalin kita. Jadi bagi siapa saja yang
berani jangan lewatkan permainan ini. Untuk satu kali permainan ini bisa mengocek
kantong sebesar € 80 (harga bisa menyesuaikan dengan musim juga, sangat
dimungkinkan ada diskon tertentu, bisa juga dipesan secara online melalui
tautan http://www.bungy.nl/).
Kami pun tidak bisa berlama-lama di Pantai Scheveningen tersebut karena harus segera pulang ke Groningen. Padahal sebenernya akan sangat mengasyikkan jika bisa melihat sunset dari pinggir pantai atau dari de Pier. Sebelum pulang kami menyempatkan untuk singgah di salah satu rumah makan Indonesia yang ada di Den Haag, yaitu Pempek Elysha yang terletak di Bruijning Ingenhoeslaan 124, 2273KT Voorburg. Disana tersedia berbagai menu masakan Indonesia dan yang paling banyak dicari adalah pempeknya yang sangat menggugah selera dan bisa mengobati kerinduan akan makanan Indonesia satu ini. Dari segi tempat restorannya tidak terlalu besar sehingga kami pun harus menunggu terlebih dahulu untuk bisa makan di tempat (7/10). Dari segi pelayanan cukup bagus dan tidak terlalu lama juga kami menunggu pesanan (9/10). Dari segi rasa tidak perlu diragukan lagi, rasa pempeknya yang enak dan menggugah selera, begitu juga dengan bakso malang nya (9/10). Dari segi harga cukup sesuai jika dibandingkan dengan harga-harga makanan di restoran yang ada di Belanda, hanya saja pasti akan jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan harga yang ada di Indonesia (7/10). Jadi penilaian kami untuk restoran Pempek Elysha ini adalah 8 dari 10, bagus untuk ukuran restoran Indonesia yang ada di Belanda.
Selepas makan malam disana, kami pun bergegas menuju stasiun kereta Den Haag Centraal dan kembali ke Groningen. One day trip kami sudah usai dan harus kembali ke dunia nyata. Terimakasih pak suami karena udah ngajakin jalan-jalan kesini, ditunggu jalan-jalan selanjutnya ya pak :p
No comments:
Post a Comment